MAMOSE TRADITIONS OF THE BUDONG-BUDONG TRADITIONAL COMMUNITY IN TABOLANG VILLAGE, TOPOYO DISTRICT, CENTRAL MAMUJU DISTRICT, ISLAMIC CREED PERSPECTIVE

Authors

  • Al Aksarin UIN Alauddin Makassar
  • Muh. Yasin Ceh Nur Universitas Islam As'adiyah Sengkang

Keywords:

Mamose, Adat, Budong-Budong, Akidah Islam

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tradisi Mamose masyarakat Adat Budong-Budong di Desa Tabolang Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah perspektif akidah Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan berbagai pendekatan, yaitu akidah, sosiologis, historis. Adapun sumber data penelitian adalah data primer dan data. Selanjunya teknis analisis data yang dilukan melalui tiga tahapan, yaitu: Seleksi data, Sajian data serta penarikan kesimpulan dari data-data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan tradisi Mamose merupakan tradisi dari masyarakat adat Budong-Budong guna mengenang kejadian peperangan yang pernah terjadi yang menewaskan banyak orang dan juga untuk menyatukan kekuatan dan kebersamaan dalam menjalani dan memperjuangkan kesejahteraan bersama dan di dalam nya terdapat juga nilai rasa syukur kepada Allah swt terhadap reski yang dimiliki. Nilai kebersamaan yang dapat merangkul dan menyatukan masyarakat terlihat jelas mulai dari tahap persiapan hinga masuk tahap pelaksanaan. Misalnya dalam mempersiapkan perlengkapan masyarakat bergotong royong. Gotong royong dapat terlaksana dengan baik karena masyarakat sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Nilai kepedulian dalam membangun kekuatan dan kebersamaan yang ditunjukkan seorang sandro adat dan Pontai dalam ritual Ma’gora guna mengobati masyarakat yang sakit atau keluhan lainnya. Kepercayaan terhadap obat tradisional masi dijunjung tinggi oleh masyarakat adat Budong- Budong. Begitu pula pada acara Ritual Tarian Pamose hubungan antara petua adat dan masyarakat saling mengingatkan untuk selalu menjaga kebersamaan dalam adat ini. Nilai ke Syukuran di tunjukkan dengan ritual Ma’gane atau membaca satu kampung, pada umumnya masyarakat membawa makanan kerumah adat untuk dibaca. Ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Swt, terhadap reski yang dimiliki sekaligus berdoa dan berharap semoga dalam menjalani kehidupan selalu dalam lindungannya. Pandangan masyarakat nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Mamose selalu menjunjung tinggi nilai persaudaraan, toleransi, kebersamaan, dan lainnya dan ini tidak ada sama sekali betentangan dengan aqidah islam olehnya itu tradisi ini perlu untuk dilestarikan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, M. A. (1996). Studi agama: normativitas atau historisitas?. Pustaka Pelajar.

Ali. (2017). Tokoh Adat (Pondolu). Wawancara Desa Tabolang.

Anwar, R. (2008). Akidah Ahlak. Cet. 1; Bandung: CV Pustaka Setia.

Arwansyah, A., & Nur, M. Y. C. (2024). VALUES OF TASAWUF IN THE TEACHINGS OF AGH. MUHAMMAD AS'AD IN SENGKANG WAJO DISTRICT. FALSAFATUNA: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam, 1(1), 52-64.

Darini, R. (2013). Sejarah Kebudayaan Islam Masa Hindu Buddha. Yogyakarta:Penerbit Ombak.

Herimanto & Winarno. (2014). Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Herman. (2017). Tokoh Adat. Wawancara Desa Tabolang.

Johanes, M. (1994). Jangan Tangisi Tradisi. Yogyakarta: Kanisius.

Khalid, I. (2016). Sejarah Benteng Kajumangibang (Benteng per-tahanan Terakhir di Mandar Tahun 1907-1908). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Mahrul. (2017). Toko Adat. Wawancara Desa Tabolang.

MINUM, T., & DI KAJANG, P. M. A. T. FAKULTAS USHULUDDIN FILSAFAT DAN POLITIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR.

Mufrodi, A. (1997). Islam di kawasan kebudayaan Arab. Logos.

Muhaimin, A. G. (2001). Islam dalam bingkai Budaya Lokal: potret dari Cirebon. Diterbitkan atas kerjasama penerbit Logos Waca-na Ilmu dengan Yayasan Adikarya IKAPI dan the Ford Fo [u] ndation.

Peursen, C. A. V. (2013). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisi-us.

Rusman. (2017). Tokoh Adat. Wawancara Desa Tabolang.

Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers. Susilo, Rakhmad K. Dwi (2008). Sosiologi Lingkungan, Jakarta: Rajawali Pers.

Sztompka, P. (2010). Sosiologi Perubahan Sosial. Cet. V; Jakarta: Prenada.

Tahumang. (2017). Tokoh Masyarakat. Wawancara Desa Tabolang.

Taufik, R. (2013). Tauhid Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia.

Udin. (2017). Tokoh Adat. Wawancara Desa Tabolang.

Downloads

Published

2024-10-14

How to Cite

Al Aksarin, & Nur , M. Y. C. (2024). MAMOSE TRADITIONS OF THE BUDONG-BUDONG TRADITIONAL COMMUNITY IN TABOLANG VILLAGE, TOPOYO DISTRICT, CENTRAL MAMUJU DISTRICT, ISLAMIC CREED PERSPECTIVE. FALSAFTUNA : Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 1(2), 45–60. Retrieved from https://jurnallppm.iaiasadiyah.ac.id/index.php/falsafatuna/article/view/127

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.